Wakil Rektor Bidang Akademik Unud Hadir sebagai Salah Satu Narasumber Talk Show Musyawarah Wilayah III PII
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Bali selenggarakan Talk show dalam rangka Musyawarah Wilayah III yang mengambil tema "Kebangkitan Profesi Insinyur Indonesia" Bali Bangkit, Indonesia Bangkit bertempat di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Sabtu (22/5/2021).
Musyawarah Wilayah III PII ini dibuka oleh Wakil Gubernur Bali yang diawali dengan pengukuhan Pengurus PII Wilayah dan Pengurus Cabang di Provinsi Bali periode 2021-2024. Dr. Ir. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, SDs, MA, IPU, ASEAN Eng dilantik sebagai Ketua PII Wilayah Bali oleh Ketua Umum PII.
Ketua PII Wilayah Bali yang baru Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota karena telah diberikan kepercayaan dan juga mohon dukungan serta arahan dari Ketua Umum PII.
PII wilayah Bali terbentuk sejak tahun 2015 yang merupakan wadah organisasi Profesi Insinyur. Dr. Acwin berharap PII menghasilkan Insinyur yang berkompeten dan profesional, oleh karena itu beberapa hal menjadi tugas kedepan diantaranya penguatan keanggotaan dan kelembagaan, pengembangan kerjasama dan kemitraan, penelitian dan hilirisasi serta pelatihan dan training untuk penguatan SDM.
Ketua Umum PII Dr. Ir. Heru Dewanto, ST.,M.Sc.,(Eng), IPU.,ASEAN Eng dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Gubernur Bali yang telah berkenan menjadi tuan rumah dan pengurus wilayah yang sudah purna tugas serta mengucapkan selamat bertugas kepada pengurus yang baru. Dalam dua tahun terakhir, PII sudah menjalankan dua transformasi besar yakni transformasi keinsinyuran dan transformasi PII itu sendiri.
Disampaikan pula bahwa Sertifikasi insinyur profesional sekarang menjadi syarat untuk mendapatkan STRI untuk dapat melakukan praktek keinsinyuran, dan PII juga telah menjadi bagian dari sistem keinsinyuran global. Sebelumnya PII adalah sebuah paguyuban, namun kali ini telah menjadi semacam otoritas keinsinyuran, dan sudah dilakukan digitalisasi database dan penyetaraan ditingkat internasional, sehingga setiap sarjana teknik tinggal mengikuti alur yang sudah dibuat untuk menjadi Insinyur yang profesional.
Untuk rekan-rekan di Bali tantangannya adalah membangkitkan ekonomi di Bali. Untuk itu PII mengusulkan beberapa hal berdasarkan kajian yang sudah dilakukan salah satunya infrastruktur mikro. Ketua Umum PII juga mengajak untuk membawa PII Bali ke jenjang yang lebih tinggi.
Sementara Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dalam sambutannya menyampaikan musyawarah wilayah merupakan forum tertinggi dan biasanya membahas program kerja yang sangat penting. Wagub menitipkan harapan agar program kerja PII selaras dengan program kerja pemerintah khususnya visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dengan lima program prioritas yang perlu didukung kolektifitas infrastruktur dan PII dapat masuk melalui poin ini. Sudah ada Perda dan Pergub yang dapat dijadikan rujukan. Wagub juga mengajak PII untuk menggunakan keahlian yang dimiliki bersama pemerintah dalam membangun Bali.
Sebagai salah satu Narasumber dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Prof. I Nyoman Gde Antara dalam materinya menyampaikan "Peran Universitas Udayana dalam Era Kebangkitan Insinyur". Wakil Rektor juga menyampaikan tentang sekilas tentang Unud dan Program Profesi Insinyur (PPI) yang bernaung dibawah Program Pascasarjana. Tantangan PPI Unud ke depan adalah membuka program reguler karena selama ini baru RPL. Untuk mencapai hal tersebut perlu adanya strategi dan langkah-langkah kedepan untuk mengembangkan profesi insinyur di Universitas Udayana.
Talkshow ini juga dihadiri Narasumber lainnya yakni Ketua Umum PII, Perwakilan Dinas PUPRKIM Provinsi Bali dan Prof. I Wayan Redana, mantan Dekan Fakultas Teknik.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS