Tingkatkan Kreativitas Abdi Muda, BEM FEB Unud Gelar Launching Produk Wedang Karsa Sebagai Output PPK ORMAWA di AMBRIUM 2023

Denpasar, BEM FEB Unud – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (BEM FEB Unud) telah mengadakan acara Launching Produk dalam rangkaian Abdi Muda Equilibrium (AMBRIUM) pada Jumat (10/11) di Aula Gedung BH, lantai 4, Kampus Sudirman FEB Unud yang dihadiri oleh 32 peserta relawan Launching Produk AMBRIUM dengan mengusung tema “Menumbuhkan Jiwa Abdi Muda Civitas Ekonomi yang PEKA (Peduli, Eksploratif, Kreatif, dan Adaptif) dalam Mengembangkan Potensi Desa secara Optimal”. Wedang Karsa merupakan salah satu brand produk bubuk kopi robusta rintisan Tim Pelaksana PPK Ormawa BEM FEB Unud yang dilaksanakan di Desa Karya Sari, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali dengan mengutamakan kualitas dan pemberdayaan masyarakat desa yang dirancang  berbasis Customer Relationship Management. 




Selaras dengan tema acara, Lauching Produk Wedang Karsa ini memiliki tujuan untuk meningkatkan brand awareness produk Wedang Karsa yang juga di dalamnya terselip pembaruan-pembaruan yang telah diberikan mahasiswa baru khususnya para relawan AMBRIUM dari hasil kegiatan sebelumnya. Selain itu, acara ini dilaksanakan sebagai wadah untuk publikasi dan mensosialisasikan program Tim Pelaksana PPK Ormawa BEM FEB Unud  di kalangan mahasiswa baru agar produk kopi “Wedang Karsa” semakin diketahui oleh masyarakat umum khususnya di lingkungan FEB Unud. 




Tak hanya sebagai ajang pengenalan produk kepada khalayak luas, rangkaian acara AMBRIUM 2023 pun memberikan manfaat atau output yang baik khususnya untuk peserta agar dapat mengimplementasikan ilmu yang diperolehnya pada saat memulai merintis suatu bisnis serta membuat suatu produk. “Kita menanamkan dan memperkenalkan  kebiasaan dan ilmu-ilmu bisnis kepada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya mahasiswa baru, salah satu contohnya ialah launching produk, sebelumnya kita juga sudah melaksanakan test product, test market, pelatihan, dan juga surveinya ke Desa Karyasari. Jadi, diharapkan mahasiswa mendapatkan ilmu-ilmu bisnis untuk menghasilkan produk brand mereka sendiri nantinya,” ujar Kadek Naraya Yoga Semadi selaku Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa BEM FEB Unud. 




Program kerja launching produk ini memang tergolong anyar karena baru diadakan pada tahun ini. Dengan rasa penasaran dan keingintahuan yang muncul, itu menjadi pemantik semangat dan antusiasme peserta dalam kegiatan tersebut. Begitu pula yang dirasakan Naraya Semadi terhadap antusiasme yang memenuhi seluruh ruangan acara tersebut. “Antusiasmenya sangat luar biasa tadi ada banyak yang bertanya tapi karena waktu yang terbatas dan jumlahnya juga kita tidak bisa optimalkan karena awalnya konsepnya memang di desa jadi hanya beberapa yang terpilih yang ikut,” pungkasnya. Tak hanya antusiasme peserta, panitia pun juga merasakan rasa antusias yang terselip dengan rasa yang menantang. Sebab, ini merupakan kali pertama diadakannya acara tersebut yang tentunya menjadi suatu rintangan untuk menyusun konsep acara dari awal hingga hari kegiatan berlangsung. Sejalan dengan hal itu, Ni Kadek Ayu Puspita selaku Ketua Panitia AMBRIUM mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti kendala tempat dan penjemputan undangan yang memengaruhi waktu kegiatan. Namun, hal itu pun dapat diatasi oleh panitia sehingga tak ada kendala signifikan yang benar-benar menghambat jalannya acara.




Selain proses persiapan panjang yang harus dilalui oleh pihak panitia, hal itu juga dialami oleh Tim Pelaksana PPK ORMAWA BEM FEB Unud. Sepakat dengan pernyataan tersebut, Naraya Semadi selaku perwakilan Tim Pelaksana PPK ORMAWA pun mengatakan bahwa timnya telah melalui proses persiapan panjang, dari penyiapan materi untuk launching produk dengan juga mempertimbangkan perubahan dari hasil benchmarking dan hasil pasar guna membuat kualitas produk lebih baik lagi. “Kita juga perlu membuatkan suatu materi dan kita juga melakukan perubahan baik di Desa Karyasari terkait bahan baku yang digunakan ataupun dari pelaku usahanya terkait perubahan-perubahan apa yang perlu mereka lakukan untuk produk Wedang Karsa agar lebih baik ke depannya,” ungkapnya. Dengan berbagai pembaruan yang ada, tim PPK ORMAWA juga hendak membuat inovasi dari produk Wedang Karsa mereka agar terus dapat menyesuaikan kebutuhan pasar. “Inovasi pertama yaitu terkait dengan kemasan, jadi sejauh ini kami gunakan kemasan aluminium jadi tentunya dari harga jualnya pun bisa dikatakan lumayan mahal untuk di wilayah pedesaan. Kita sedang menyusun kemasan plastik yang tentunya dari segi harga akan terjangkau dan juga lebih minimalis untuk Masyarakat di wilayah Tabanan,” ujarnya.




Dengan terselenggaranya acara launching produk dalam rangkaian Ambrium ini, terselip asa yang ingin membawa produk Wedang Karsa lebih jauh lagi supaya dapat menjangkau khalayak luas. Terutama dari mitra yang digandeng PPK ORMAWA, Desa Karyasari, yang juga menggantungkan harapan pada produk Wedang Karsa tersebut. “Saya ucapkan terima kasih karena terus terang kami dari desa dan jauh dari keramaian, mungkin kami kurang tahu terutama dari pemasarannya, mudah-mudahan produk kami bisa berkembang terutama di marketing-nya nanti,” ujar Juliarta selaku Kepala Wilayah Desa Karya Sari. Sejalan dengan hal itu, Tim Pelaksana PPK Ormawa BEM FEB Unud juga berharap dapat memperluas jaring pasar dari produk Wedang Karsa tersebut. “Karena produk ini baru terbentuk di tahun ini melalui kegiatan PPK Ormawa. Jadi, kita ingin memperluas jaring pasar kita dengan memperkenalkan produk kami di berbagai event masyarakat yang dengan begitu produk Wedang Karsa akan lebih dikenal lagi oleh Masyarakat,” ujarnya. 

Pada penghujung harapan-harapan yang terlontarkan dari berbagai pihak yang telah diwawancarai, terdapat pula beragam pesan-pesan yang terungkap demi langkah ke depannya. Seperti pesan yang diungkapkan oleh Ayu Puspita terkait kematangan acara ke depannya. “Semoga acara ini akan ada lanjutannya dan karena ini memang masih baru. Jadi, persiapannya itu kurang matang dan karena udah tahu gambaran prokernya itu seperti apa maka tahun depan kita bisa lebih well preparing buat next-nya,” ungkapnya. Selain itu, Naraya Semadi juga mengutarakan pesan yang ingin disampaikan kepada peserta agar dapat memanfaatkan ilmu-ilmu yang didapat untuk mengembangkan suatu produk nantinya. “Semoga adik-adik relawan AMBRIUM di tahun ini bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu bisnis yang didapat dan setelah program kerja ini diharapkan mahasiswa mampu membangun bisnisnya dan terjun berwirausaha langsung di industri,” tutupnya di akhir wawancara. (snt)